Pages

MANAGEMENT FUNCTIONS IN LABORATORY

Selasa, 03 April 2018


    Kata Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”. Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti aslinya, yaitu “tempat bekerja” khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah suatu ruangan atau kamar tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap (ada fasilitas air, listrik, gas dan sebagainya).
Sutara dan Sahromi (1999), mengemukakan bahwa pengertian laboratorium dalam pengajaran dimaksudkan sebagai kumpulan dari para siswa yang melakukan pengamatan percobaan atau penelitian atas pengelolaan guru. Laboratorium dapat menggunakan ruangan tertutup (laboratorium, rumah kaca, kelas sendiri) atau menggunakan ruangan terbuka (kebun sekolah atau lingkungan lain yang dapat digunakan sebagai sumber kegiatan belajar).
Laboratorium dalam pengajaran dimaksudkan sebagai kumpulan dari para siswa yang melakukan pengamatan percobaan atau penelitian atas pengelolaan guru. Pengertian laboratorium tidak terbatas pada ruangan yang dilengkapi dengan alat-alat praktikum seperti yang umum terdapat di sekolah-sekolah, tetapi lingkungan juga dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium.

MANAJEMEN LABORATORIUM (LABORATORY MANAGEMENT)
Manajemen adalah kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain maupun melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi (Sudjana, 2000 : 17). Manajemen juga diartikan sebagai proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu (The General Safety Committee, 1954 : 3). Dalam manajemen terkandung di dalamnya pengelolaan terhadap suatu objek. Jadi, manajemen laboratorium berarti objek yang akan dimanajemen adalah laboratorium tersebut yang secara rinci terdiri dari alat-alat dan bahan-bahan kimia, sarana / prasarana lab, dan proses pelaksanaan praktikum.
Manajemen laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari. Manajemen laboratorium adalah suatu rangkaian kegiatan meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang berupa proses pengelolaan laboratorium agar kegiatan laboratorium dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
Menurut Decaprio (2013), manajemen yang profesional ini ditandai dengan adanya pembentukan struktur organisasi laboratorium yang dilandasi oleh profesionalisme kerja. Tanpa adanya struktur organisasi laboratorium, maka kegiatan praktik dan penelitian (program) di laboratorium tidak akan berjalan dengan lancar. Organisasi laboratorium memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pengelolaan laboratorium. Berikut ini beberapa diantara fungsi-fungsi strategis tersebut, yaitu :
a.      Memperlancar perencanaan praktikum dan penelitian di laboratorium
b.      Memperlancar manajemen (pengaturan) kegiatan penelitian dan praktikum di   laboratorium
c.       Memperlancar pelaporan dan pertanggung jawaban seluruh kegiatan   dilaboratorium

FUNGSI MANAJEMEN  LABORATORIUM
                Fungsi manajemen adalah sebagai rangkaian kegiatan wajar yang telah ditetapkan dan memiliki hubungan saling ketergantungan antara satu dengan yang lain. Sejalan dengan perkembangan jaman, maka para pakar mengemukakan berbagai fungsi manajemen yang dikenal dengan POCCC, yaitu: Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Commanding  (perintah),Coordinating (pengkoordinasian), dan Controlling (pengawasan).
                Pendapat lain tentang fungsi manajemen ini dikemukakan oleh Gullick yang meliputi 6 urutan, yaitu PlanningOrganizing, StaffingDirectingCoordinatingReporting, dan Budgeting (disingkat POSCORB). Hersey dan Blanchard membagi fungsi manajemen menjadi empat, yaitu PlanningOrganizingMotivating, dan Controlling (disingkat POMC). Pendapat lain dikemukakan oleh Terry (1977 : 18) yang mengemukakan fungsi manajemen menjadi empat, yaitu PlanningOrganizingActuating, dan Controlling (disingkat POAC).
                Berdasarkan keempat pendapat tersebut, maka pendapat yang paling tepat tentang fungsi manajemen laboratorium adalah pendapat Terry yang terdiri dari perencanaan, pengorgani-sasian, pelaksanaan, dan pengawasan 1)      Perencanaan (Planning)
Dalam manajemen, perencanaan merupakan salah satu bagian yang sangat penting, karena perencanaan yang matang akan lebih memungkinkan tercapainya tujuan yang diharapkan. Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan cara dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut seefisien dan seefektif mungkin. Perenca-naan sebagai proses menganalisis situasi, menetapkan tujuan yang akan dicapai di masa yang akan datang dan menentukan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan tersebut.
                Dalam setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang satu sama lain saling berhubungan. Ketiga kegiatan tersebut, yaitu :
a)       perumusan tujuan yang ingin dicapai
b)       pemilihan program untuk mencapai tujuan, dan
c)        identifikasi dan pengerahan sumber daya yang tersedia.
                Perencanaan dapat pula dianggap suatu seri dari langkah-langkah atau tahapan yang dapat diikuti secara sistematis. Perencanaan laboratorium IPA meliputi perencanaan dan pemeliharaan alat-alat dan bahan-bahan serta sarana / prasarana, perencanaan kegiatan yang akan dilaksana-kan, serta rencana pengembangan lab. Beberapa hal yang perlu direncanakan dalam manajemen laboratorium adalah:
a.    Pengadministrasian alat-alat dan bahan-bahan laboratorium
Tujuan pengadministrasian alat-alat dan bahan-bahan lab ini adalah agar dapat dengan mudah diketahui :
1)      jenis alat atau bahan yang ada,
2)      jumlah masing-masing alat dan bahan,
3)     jumlah pembelian atau tambahan, dan
4)     jumlah yang pecah, hilang, atau habis
                Untuk keperluan pencatatan alat dan bahan lab ini diperlukan format atau buku perangkat administrasi yang meliputi buku inventaris, kartu stok, kartu permintaan / pemin-jaman alat / bahan, buku catatan harian, kartu alat / bahan yang rusak, kartu reparasi, dan format label (Depdikbud, 1999 : 26). Buku lainnya yang dapat melengkapi perangkat administrasi antara lain daftar alat dan bahan yang sesuai dengan LKS, jadwal kegiatan lab, dan program semester kegiatan lab.

b. Pengadaan Alat / Bahan Laboratorium
            Untuk melengkapi atau mengganti alat / bahan kimia / IPA yang rusak, hilang, atau habis dipakai diperlukan pengadaan. Sebelum pengusulan pengadaan alat / bahan, maka perlu dipikirkan : (1) percobaan apa yang akan dilakukan, (2) alat / bahan apa yang akan dibeli (dengan spesifikasi jelas), (3) ada tidaknya dana / anggaran, (4) prosedur pembelian (lewat agen, langganan, beli sendiri), dan (5) pelaksanaan pembelian (biasanya awal tahun pelajaran baru) (Depdikbud, 1999 : 32).
            Prosedur pengadaan dimulai dengan penyusunan alat / bahan yang akan dibeli yang dikumpulkan dari usulan masing-masing guru IPA yang dikoordinasi oleh penanggung jawab lab. Sebelum pembelian, hendaknya ditentukan terlebih dahulu di toko atau perusahaan mana alat / bahan itu akan dibeli. Sebaiknya setiap sekolah telah membuat jalinan kerja sama dengan perusahaan atau toko alat dan bahan kimia tertentu, sehingga akan memperoleh harga yang relatif murah dan sewaktu-waktu memerlukan tambahan alat / bahan kimia di luar jadwal pengadaan dapat dengan mudah dikontak dan disuplai.

c. Alokasi Dana Laboratorium
            Bagi sekolah Negeri, sumber dana sekolah dibagi menjadi dua, yaitu dana dari Pemerintah yang umumnya berupa dana rutin (biaya operasional dan perawatan fasilitas) dan dana dari masyarakat yang dapat berasal dari orang tua peserta didik maupun sumbangan masyarakat luas / dunia usaha (Depdikbud, 1999 : 95).
            Dana laboratorium diperoleh dari proyek OPF (Operasional dan Perawatan Fasilitas) yang dituangkan dalam APBS (Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) yang disediakan untuk membiayai kegiatan yang bersifat teknis edukatif dan kegiatan penunjang proses belajar-mengajar. 

2)      Pengorganisasian (Organizing)
                Organisasi laboratorium adalah suatu sistem kerja sama dari kelompok orang, barang, atau unit tertentu tentang laboratorium untuk mencapai tujuan (Sudaryanto, 1998 : 5) Mengorganisasikan laboratorium berarti menyusun sekelompok orang / petugas dan sumber daya lain untuk melaksanakan suatu rencana atau program dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang berdaya guna terhadap laboratorium. Pengorgani-sasian laboratorium meliputi pengaturan dan pemeliharaan alat-alat dan bahan-bahan laboratorium, pengadaan alat-alat dan bahan-bahan, dan menjaga kedisiplinan dan kesela-matan laboratorium.
                Pengelola laboratorium terdiri atas koordinator laboratorium, kepala laboratorium, teknisi laboratorium, dan laboran. Koordinator laboratorium membawahi para kepala laboratorium yang ada di sekolah. Kepala laboratorium membawahi dua bagian yaitu, teknisi dan laboran.

3) Pelaksanaan (Actuating)
                Pelaksanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting, karena tanpa pelaksanaan terhadap apa yang telah direncanakan dan diorganisasikan tidak akan pernah menjadi kenyataan. Hal-hal yang harus dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium  adalah (Decaprio, 2013 dan Sekarwinahyu, dkk., 2010) :
a)     Koordinator laboratorium ataupun laboran menyusun jadwal kegiatan laboratorium setiap awal semester agar tidak terjadi tabrakan dalam menggunakan laboratorium. 
b)     Laboran mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan praktikum sesuai permintaan guru .
c)      Sebelum percobaan dan penelitian dilakukan guru  harus selalu memberi pengarahan kepada siswa tentang penggunaan alat dan bahan praktikum. 
d)     Guru melakukan pengecekan alat-alat dan bahan yang telah dipakai, kemudian diletakkan kembali ditempatnya semula dan laboratorium harus ditinggalkan dalam keadaan bersih. 

4) Pengawasan (Controlling)
                 Pengawasan atau sering disebut pula supervisi ditentukan oleh apa yang telah dilakukan, yaitu evaluasi terhadap tindakan dan bila perlu menggunakan pengukuran koreksi sehingga tindakan tersebut sesuai dengan rencana. Proses pengawasan terdiri atas beberapa tindakan pokok, yaitu :
a)       penentuan ukuran / pedoman baku sebagai pembanding / alat ukur untuk menjawab pertanyaan dari hasil pelaksanaan,
b)       penilaian / pengukuran terhadap tugas yang sudah atau yang sedang dikerjakan, baik secara lisan maupun tertulis, atau pertemuan langsung dengan petugas,
c)        perbandingan antara pelaksanaan pekerjaan dengan ukuran / pedoman yang telah ditetapkan untuk mengetahui penyimpangan / perbedaan yang terjadi dan perlu tidaknya perbaikan,
d)       perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi agar pekerjaan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Ada beberapa prinsip dasar pengawasan yang harus diterapkan agar manajemen laboratorium menjadi baik, yaitu :
a)     Pengawasan bersifat membimbing dan membantu mengatasi kesulitan dan bukan mencari kesalahan. Kepala Sekolah harus menfokuskan perhatian pada usaha mengatasi hambatan yang dihadapi guru, bukan sekedar mencari kesalahan. Kekeliruan guru harus disampaikan Kepala Sekolah sendiri dan tidak di depan orang lain.
b)     Bantuan dan bimbingan diberikan secara tidak langsung, artinya diupayakan agar yang bersangkutan mampu mengatasi sendiri, sedangkan Kepala Sekolah hanya membantu. Hal ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri yang pada akhirnya menumbuhkan motivasi kerja yang lebih baik.
c)      Balikan atau saran perlu segera diberikan, agar yang bersangkutan dapat memahami dengan jelas keterkaitan antara balikan dan saran tersebut dengan kondisi yang dihadapi. Dalam memberikan balikan sebaiknya dalam bentuk diskusi, sehingga terjadi pembahasan terhadap masalah yang terjadi secara bersama.
d)     Pengawasan dilakukan secara periodik / berkala, artinya tidak menunggu sampai terjadi hambatan. Jika tidak ada hambatan, kehadiran Kepala Sekolah akan dapat menumbuh-kan dukungan moral bagi guru yang sedang mengerjakan tugas.
e)     Pengawasan dilaksanakan dalam suasana kemitraan, agar guru dengan mudah dan tanpa takut menyampaikan hambatan yang dihadapi, sehingga dapat segera dicari jalan keluarnya. Suasana kemitraan juga akan menumbuhkan hubungan kerja yang harmonis, sehingga tercipta tim kerja yang kompak. 

                Berdasarkan uraian artikel diatas, ada beberapa pertanyaan yang ingin didiskusikan bersama pembaca antara lain:
1.       Faktor apasajakah yang menunjang fungsi manajemen laboratorium dapat berjalan dengan baik?
2.       Bagaiamana manajemen laboratorium IPA itu dikatakan efektif?
3.      Apakah tahap pengawasan itu penting? Siapakah pihak yang terlibat pada proses pengawasan laboratorium? 

16 komentar:






  1. Menanggapi soal no 2.
    Dikatakan efektif apabila, terlaksana dengan baik dan sesuai dengan prosedur, serta dilengkapi dengan sarana dan prasarananya, dan juga di lengkapi dengan sumber daya manusianya.

    BalasHapus
  2. Menanggapi pertanyaan no 2. Mnrt saya pengwasan itu sangat penting. Kerena tahap ini akan meningkatkan kinerja para personel leb dn mrka akan lebih berhati2 dalam bekrja. Pihak yg terlibat dlam pengwasan adlak kepalah sekolah. Sekian

    BalasHapus
  3. Faktor apasajakah yang menunjang fungsi manajemen laboratorium dapat berjalan dengan baik?
    Supaya manajemen berjalan dengan baik maka harus memperhatikan antara lain manejemen laboratorium bertitik tekan pada penyusunan Ruangan Laboratorium, pengadministrasian, Organisasi untuk mengatur proses pembelajaran ber Standar Oprasional Laboratorium.

    Salam
    Agung Laksono

    BalasHapus
  4. Menanggapi pertanyaan nomor 3, tahap pengawasan sangat penting krn dgn adanya pengawasan yang baik jika terdapat suatu kekurangan akan dapat dengan segra diatasi dan dicarikan solusinya, dan semua pihak yg terkait dan bertugas dilabor, kepala sekolah, dan pengawas sekolah diharapkan dapat bersama2 mengawasi menejemen labor agar tidak terjadi penyimpangan, dan dapat mencapai tujuan yg dinginkan

    BalasHapus
  5. Menanggapi pertanyaan no.2 Bagaiamana manajemen laboratorium IPA itu dikatakan efektif?
    Menurut saya dikatakan efektif apabila Para pengelola laboratorium memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan mengikuti peraturan dan laboratorium dapat bermanfaat bagi peserta didik.

    BalasHapus
  6. Assalamualaikum wr.wb
    Bagaiamana manajemen laboratorium IPA itu dikatakan efektif?
    Menejemen yg dilaksanakan harus sesuai dengan tujuan dari labor, semua pengelola labor harus menjalan kan tugas nya sesuai dengan prosedur sehingga menajemen labor bisa efektif.
    Terima kasih

    BalasHapus
  7. Menanggapi pertanyaan pertama Faktor apa sajakah yang menunjang fungsi manajemen laboratorium dapat berjalan dengan baik? Banyak faktor yang menunjang menajemen labor, diantaranyanya mulai dari tata ruang, struktur organisasi, alat dan bahan, fasilitas,pengamanan,keterampilan sdm dan masih banyak hal lain yang menunjang fungsi lab. Terimakasih

    BalasHapus
  8. menanggapi pertanyaan no.2 mengenai Bagaiamana manajemen laboratorium IPA itu dikatakan efektif?

    manajemen lab bisa dikatakan efektif jika semua pihak yang terkait dengan pengelolaan labor bisa menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dengan baik.

    BalasHapus
  9. Menurut pendapat saya manajemen labor dikatakan efektif jika kebutuhan siswa untuk melakukan praktikum dapat terlaksana dengan baik dan tersedianya alat serta bahan praktikum maka dapat dikatakan manajemen labor berjalan dengan baik

    BalasHapus
  10. Manajemen laboratorium IPA dikatakan efektif apabila pengadaan sarana dan prasarana sudah memenuhi standar kebutuhan praktikum di sekolah tersebut, personil yang bertugas juga bekerja dengan baik sesuai tupoksinya serta sistem evaluasi sudah sistematis. Terima kasih.

    BalasHapus
  11. Saya akan menjawab nmor 3. Sangat penting, biasanya pihak yang terlibat pada proses pengawasan yaitu kepala sekolah dan kepala laboratorium

    BalasHapus
  12. Saya akan menjawab soal no 2 yaitu, Bagaiamana manajemen laboratorium IPA itu dikatakan efektif? Manajemen laboratorium IPA dikatakan efektif jika tujuan yang diinginkan tercapai, baik dari segala fungsi manajemen yang telah berjalan semestinya hingga kegiatan pratikum yang berjalan lancar

    BalasHapus
  13. Assalamualaiku, saya menanggapi pertanyaan no 2 saudara tentang bagaimana manajemne laboratorium IPA itu dikatakan efeketif. Menurut saya adalah manajemen laboratorium yang mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan laboratorium secara konsisten dan berkesinambungan serta mengelola sumberdaya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.Manajemen laboratorium IPA berkaitan dengan proses perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap kegiatan laboratorium IPA.

    BalasHapus
  14. Apakah tahap pengawasan itu penting? Siapakah pihak yang terlibat pada proses pengawasan laboratorium? tahap pengawasan itu penting karena guna sebagai monitorinng untuk mencapai tujuan dan keefektifan dalam laboratorium, yang melakukan pengawasan terhadap laboratorium semua struktur yang ada pada laboratorium yang dibawah kendali kepala sekolah

    BalasHapus
  15. manajemen laboratorium IPA itu dikatakan efektif apabila fungsi manajemen itu bisa berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan.

    BalasHapus
  16. menyikapi pertanyaan no 1.?
    Faktor menunjang fungsi manajemen laboratorium dapat berjalan dengan baik yaitu harus penyusunan Ruangan Laboratorium, pengadministrasian, Organisasi.

    BalasHapus

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS