Kata Laboratorium
berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat bekerja”. Dalam perkembangannya,
kata laboratorium mempertahankan arti aslinya, yaitu “tempat bekerja” khusus
untuk keperluan penelitian ilmiah. Laboratorium adalah suatu ruangan atau kamar
tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya
seperangkat alat-alat serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap (ada
fasilitas air, listrik, gas dan sebagainya).
Sutara dan Sahromi
(1999), mengemukakan bahwa pengertian laboratorium dalam pengajaran dimaksudkan
sebagai kumpulan dari para siswa yang melakukan pengamatan percobaan atau
penelitian atas pengelolaan guru. Laboratorium dapat menggunakan ruangan
tertutup (laboratorium, rumah kaca, kelas sendiri) atau menggunakan ruangan
terbuka (kebun sekolah atau lingkungan lain yang dapat digunakan sebagai sumber
kegiatan belajar).
Laboratorium
merupakan salah satu sarana yang penting dalam proses belajar mengajar, sebagai
tempat belajar atau sebagai sumber belajar, laboratorium harus mempunyai sifat
yang nyaman dan aman. Laboratorium yang bersifat nyaman artinya selalu
kebutuhan atau keperluan untuk melakukan kegiatan telah tersedia di tempat yang
semestinya atau mudah di akses bila digunakan. Sedangkan laboratorium yang
bersifat aman artinya segala penyimpanan material berbahaya dan kegiatan
berbahaya telah dipersiapkan keamanannya.
Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan
tanggung jawab bersama dari semua personel, baik pengelola maupun pengguna.
Oleh karena itu setiap personel yang terlibat harus memiliki kesadaran dan
merasa terpanggil untuk sama-sama mengatur, memelihara dan mengusahakan
keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium dimaksudkan melakukan
segala macam upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana
mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu
mencegah kemungkinan timbulnya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium.
Para personel pengelola laboratorium hendaknya
memiliki keterampilan dan pemahaman tentang laboratorium dan fasilitasnya.
Mengetahui dan mampu bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, mengikuti
peraturan dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh lembaganya. Personel
pengelola laboratorium umumnya terdiri dari Kepala Laboratorium, Ketua
laboratorium, Pimpinan/Pembimbing praktikum, tenaga Teknisi dan Analis serta
tenaga Pembantu atau Juru laboratorium.
KETERAMPILAN
DASAR DALAM LABORATORIUM
Adapun keterampilan dasar dalam
laboratorium itu meliputi: Keterampilan sebelum praktikum (Persiapan), saat praktikum (Pelaksanaan) dan setelah praktikum (Pasca praktikum). Pada artikel ini akan dibahas keterampilan
dasar sebelum praktikum, yaitu sebagai berikut:
1.
Mengetahui & Mempersiapkan Perlengkapan
Wajib Praktikum
Setiap praktikan (siswa atau
pengelola) hendaknya telah mengetahui dan mempersiapkan hal-hal wajib atau
penting apa saja yang diperlukan untuk praktikum dan telah disiapkan sebelum
pelakasanaan praktikum dimulai. Gunakan peralatan kerja seperti kacamata pengaman
untuk melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian, masker untuk menghindari menghirup langsung zat-zat kimia
yang berbahaya, sarung tangan untuk melindungi tangan dan sepatu tertutup untuk melindungi
kaki.
2.
Mengetahui Macam-Macam Alat Dalam Laboratorium
Beserta Fungsinya
Keterampilan
untuk mengetahui macam-macam alat laboratorium beserta fungsinya diperlukan
agar alat-alat laboratorium digunakan sesuai fungsinya dengan benar. Disebuah
praktikum, praktikan (siswa atau pengelola) diwajibkan mengenal dan memahami
cara kerja serta fungsi dari alat-alat laboratorium. Alat-alat dilaboratorium
dapat dibagi berdasarkan jenis bahan pembuatnya atau berdasarkan fungsinya.
3.
Mengetahui atau Mengenal zat-zat kuat yang
dapat membahayakan tubuh
Keterampilan
dasar ini sangat dibutuhkan karena jika praktikan (siswa atau pengelola) tidak
mengenali nahan-bahan kimia yang ada pada laboratorium nantinya akan memberikan
dampak langsung pada tubuhnya. Bahan kimia dapat dikenali melalui sifat dan
wujudnya. Sifat bahan kimia berupa asam, basa dan bentuk garam. Wujud bahan
kimia dapat berbentuk padatan, cairan, dan gas. Bahan juga dapat dikenali
dengan menggunakan indera misalnya tembaga sulfat bentuk kristal warna biru,
iodium bentuk kristal berwarna coklat ungu. Sebelum mengenali bahan sebaiknya
dikenali dahulu sifatnya dengan melihat simbol bahaya yang tercantum pada label.
4. Menguasai
Konsep/ Teori Dasar Mengenai Praktikum
Teori dasar mengenai materi yang
akan dilaksanakan pada praktikum hendaknya dipelajari dan dikuasi oleh
siswa/praktikan sebelum praktikum dimulai. Hal ini diperlukan agar siswa memiliki
pengetahuan dasar dan memahami dasar konsep dari materi yang diparktikumkan. Sebelum
dilaksanakannya praktikum guru dapat mengadakan pretest untuk mengukur dan mengetahui pengetahuan awal yang dimiliki
oleh siswa pada materi praktikum.
5. Mengetahui
Prosedur Yang Akan Dilakukan Dalam Praktikum
Sebelum melaksanakan praktikum, praktikan
(siswa atau pengelola) hendaknya telah mengetahui prosedur apasaja yang
dilakukan pada praktikum. Prosedur praktikum biasanya telah dituangkan pada
penuntun praktikum. Keterampilan dasar ini diperlukan agar pada saat
pelaksanaan praktikum siswa dapat melakukannya sesuai teori dan prosedur, dapat
meminimalisir terjadinya kesalahan prosedur dan mengindari siswa agar tidak
binggung ketika melaksankan praktikum.
6.
Mengetahui Alat Dan Bahan Yang Akan Digunakan Dalam Praktikum
Alat
dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum biasanya telah diberitahu oleh
guru sebelum praktikum dilaksanakan dan telah tertera didalam penuntun
praktikum. Pemberian label terhadap jenis – jenis bahan kimia diperlukan untuk
dapat mengenal dengan cepat dan mudah sifat bahaya dari suatu bahan kimia.
Pengenalan dengan label ini amat
penting dalam penanganannya, transportasi dan penyimpanan bahan-bahan atau
pergudangan. Cara penyimpanan bahan-bahan kimia memerlukan pengetahuan dasar
akan sifat bahaya serta kemungkinan interaksi antara bahan serta kondisi yang
mempengaruhinya.
7.
Mengetahui cara penggunaan alat dalam
laboratorium
Sebelum
melakukan praktikum, hendaknya praktikan (siswa atau pengelola) memeriksa
alat-alat yang akan digunakan. Untuk alat-alat dalam penggunaannya memerlukan
ketelitian dan kehati-hatian.
8. Mengetahui
cara mensterilkan atau mengkalibrasi alat-alat dalam laboratorium
Keterampilan
dasar dalam mensterilkan atau mengkalibarsi alat-alat laboratorium hendaknya
dikuasi oleh setiap praktikan (siswa atau pengelola). Setiap alat-alat yang
akan dan telah digunakan pada praktikum wajib disterilisasikan oleh praktikan
agar alat-alat tersebut bersih dan tidak meninggalkan zat-zat sisa kimia. Kebersihan meja praktikum serta penataan alat dan
zat-zat kimia harus tertata dengan baik. Dengan kerapihan dan penataan meja
praktikum beserta alat dan zat-zat kimia akan mengecilkan kemungkinan mencampur
adukan sample, salah menambahkan zat kimia, menumpahkan larutan dan memecahkan
alat gelas.
Keterampilan mengakalibrasi alat-alat dalam laboratorium
diperlukan agar fungsi dan penggunaan alat tersebut benar dan sesuai fungsinya,
sehingga menghindari siswa/praktikan untuk memperoleh hasil percobaan yang
keliru.
I. Judul Praktikum : Koagulasi
(Pembekuan) Darah Manusia
Pembekuan atau penggumpalan darah atau disebut juga koagulasi terjadi
apabila darah ditampung dan di biarkan begitu saja, akan terjadi suatumassayang
menyerupai gel yang kemudian menjadimassayang memadat dengan meninggalkan
cairan jernih yang disebut serum darah. Kumpulan ini terjadi dari
filament-filamen fibria yang mengikat sel darah merah. Sel darah merah platelef
(Hoffbrand, 1987 : 206).
Koagulasi darah atau pembekuan darah adalah transformasi darah dari cairan
menjadi gel padat. Pembentukan bekuan di atas sumbat trombosit memperkuat dan
menunjang sumbat, memperkuat tambalan yang menutupi lubang-lubang si pembuluh.
Selain itu seirng dengan memadatnya darah disekitar defek pembuluh, darah tidak
lagi dapat mengalir (Sherwood, 1986 : 357).
Waktu koagulasi adalah waktu mulai darah keluar
sampai keluarnya benang fibrin. Menurut Guyton (1983) waktu koagulasi adalah
waktu yang dibutuhkan darah untuk menggumpal dimana bervariasi untuk berbagai
spesies.
Mekanisme koagulasi atau
proses koagulasi (penggumpalan darah) terjadi lewat mekanisme kompleks yang
diakhiri dengan pembentukan fibrin (protein dalam plasma darah yang diubah oleh
trombin dan enzim trombokinase dalam pembekuan darah). Mekanisme ini terjadi
jika ada cedera dalam maupun di permukaan tubuh. Waktu koagulasi normal pada
manusia yaitu 15 detik sampai 2 menit dan berakhir dalam waktu 5 menit.
II.
Tujuan Praktikum :
Untuk menentukan lama waktu yang diperlukan
darah untuk membeku
III.
Alat dan Bahan Praktikum
ALAT
|
BAHAN
|
Jarum franke
Object glass
Tusuk gigi
Stopwatch
Kapas
Tissue
|
Darah probandus
Alkohol 70%
|
IV. LANGKAH KERJA
1.
Dibersihkan permukaan ujung
jari ke-3 atau ke-4 dengan alkohol 70%
2.
Ditusuk ujung jari dengan jarum
franke sedalam 3 mm
3.
Dihapus tetes darah yang keluar
pertama dengan posisi ujung jari menghadap vertikal ke bawah
4.
Diteteskan pada salah satu
ujung kaca objek satu tetes berikutnya dicatat waktu pada saat darah tersebut
tepat keluar dari tusukan
5.
Diteteskan berikutnya lagi,
diteteskan pada ujung lain pada kaca objek
6.
Diangkat atau ditarik-tarik
dengan tusuk gigi tetesan pertama tiap 30 detik
7.
Dicatat waktu pertama kali
terjadi tarikan benang-benang fibrin pada tusuk gigi
8.
Ditarik pula pada tetesan darah
kedua segera setelah terjadi tarikan benang fibrin tersebut
9.
Diteruskan penarikan-penarikan
tersebut pada tetesan kedua tiap 30 detik sampai terjadi benang-benang fibrin
jika pada tetesan kedua belum terdapat benang-benang fibrin.
Pada artikel ini penulis membahas bagaimana menggunakan kelengkapan wajib praktikum jas lab, masker dan sarung tangan:
Keterampilan Dasar Dalam
Laboratorium : Persiapan
1.
Mengetahui
Kelengkapan Apa Saja Yang Wajib Digunakan Dalam Praktikum.
Gunakan peralatan kerja
jas laboratorium untuk melindungi pakaian, masker untuk
menghindari menghirup langsung zat-zat kimia yang berbahaya, sarung tangan
untuk melindungi tangan dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki. Pada praktikum
Koagulasi Darah Manusia wajib menggunakan jas lab, sarung tangan, masker, dan
sepatu
Jas
Lab berfungsi untuk melindungi tubuh pekerja dari percikan cairan kimia
sehingga dapat meminimalisir cairan ini untuk mengenai pakaian bahkan tubuh
anda. jas lab juga berfungsi untuk mencegah pekerja lab terkena kontaminasi. Jas lab
umumnya didesain agak panjang sampai mencapai dibawah lutut. Namun anda
tetaplah mesti kenakan pakaian di dalamnya.
b.
Masker
Masker untuk menghindari menghirup
langsung zat-zat kimia yang berbahaya
1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan Anda dengan air dan sabun atau hand
sanitizer
2. Ambil sebuah masker dan pastikan tidak ada noda kotoran atau lubang/sobekan
pada setiap sisi masker.
3. Tentukan sisi atas masker yang ditandai dengan adanya kawat hidung (nose
piece) dan tempatkan pada bagian atas.
4. Tentukan yang mana sisi luar dan sisi dalam masker, sisi luar biasanya
ditandai dengan bagian yang berwarna dan memiliki permukaan yang lebih kasar
serta arah lipatan menghadap ke bawah, sedangkan sisi dalam biasanya berwarna
putih dan memiliki permukaan yang lebih halus.
5. Ikuti instruksi di bawah ini untuk berbagai tipe masker yang digunakan:
Masker dengan karet telinga: gantung masker dengan melingkarkan karet pada setiap telinga.
Masker dengan tali pengikat: Letakkan sisi atas masker pada batas atas hidung dan ikatkan tali bagian atas pada belakang atas kepala Anda.
Masker dengan karet telinga: gantung masker dengan melingkarkan karet pada setiap telinga.
Masker dengan tali pengikat: Letakkan sisi atas masker pada batas atas hidung dan ikatkan tali bagian atas pada belakang atas kepala Anda.
6. Tempelkan dan bentuk kawat hidung (nose piece) mengikuti lekuk
hidung Anda.
7. Jika menggunakan masker dengan tali pengikat, ikatkan tali bagian bawah
pada belakang leher.
8. Tarik bagian bawah masker sampai menutupi seluruh mulut dan dagu Anda.
Berikut tayangan video bagaimana menggunakan masker:
https://www.youtube.com/watch?v=Q2umnY8xz4Q
Berikut tayangan video bagaimana menggunakan masker:
https://www.youtube.com/watch?v=Q2umnY8xz4Q
c.
Sarung tangan
Sarung tangan untuk
melindungi tidak mengenai
bahan-bahn kimia berbahaya. Cara menggunkan sarung tangan :
1.
Lepaskan
aksesoris yang ada di tangan seperti cincin, jam tangan dan gelang
2. Mulai
mencuci tangan, Kemudian keringakan tangan dengan handuk
bersih.
3. Buka kemasan, pertahankan sarung tangan pada permukaan dalam
pembungkus.
4. Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri. Kenakan sarung tangan pada sarung tangan
yang lebih dominan.
5. Dengan ibu jari dan dua jari lainnya dari tangan non dominan, pegang
tepi manset sarung tangan untuk tangan dominan. Sentuh hanya pada permukaan
dalam sarung tangan.
6. Tarik sarung tangan pada tangan yang dominan, lebarkan manset, pastikan
bahwa manset tidak menggulung pada tangan, pastikan juga ibu jari dan jari –
jari pada posisi yang tepat.
7. Dengan tangan yang telah memakai sarung tangan, masukkan jari di bawah
manset sarung tangan kedua.
8. Tarik sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan. Jangan biarkan jari
– jari dan ibu jari sarung tangan yang dominan menyentuh bagian tangan non
dominan yang terbuka. Pertahankan ibu jari sarung tangan non dominan abduksi ke
belakang.
9. Jika sarung tangan kedua telah terpasang cakupkan kedua tangan, manset
biasanya terbuka saat pemasangan. Pastikan untuk menyentuh bagian yang steril.
Untuk lebih jelasnya cara penggunaan sarung tangan steril dapat dilihat pada tayangan video berikut ini :
https://www.youtube.com/watch?v=KkWkZkOVwj4&t=24s
Untuk lebih jelasnya cara penggunaan sarung tangan steril dapat dilihat pada tayangan video berikut ini :
https://www.youtube.com/watch?v=KkWkZkOVwj4&t=24s
2. Keterampilan mengetahui
alat-alat dan bahan yang digunakan
ALAT
|
BAHAN
|
Blood Lancet
Object glass
Tusuk gigi
Stopwatch
Kapas
Tissue
|
Darah probandus
Alkohol 70%
|
ALAT
|
|
|
Blood lancet
|
Object Glass
|
Stopwatch (Pada Hp)
|
|
|
|
Kapas
|
Tissue
|
BAHAN
Alkohol 70 %
Fungsi Alat dan Bahan :
· Blood Lancet/Pen Lancet : Merupakan alat jarum tembak yang bentuknya seperti
pulpen fungsinya untuk mempermudah mengambil sampel darah yang diperlukan.
·
Object Glass : untuk menempakan objek yang akan dilihat/
dianalisa
·
Kapas & Tissue : untuk membersihkan sampel dan mensterilkan alat
·
Stopwatch : untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan pada pembekuan darah
·
Alkohol : sebagai cairan antiseptik untuk membunuh bakteri dan kuman
3.
Mengetahui zat-zat kuat yang dapat membahayakan
tubuh
Siswa
wajib mengetahui zat-zat bahaya yang berada didalam laboratorium. Pada
praktikum koagulasi darah tidak terdapat zat-zat berbahaya yang digunakan.
4.
Keterampilan Menguasai Konsep/ Teori Dasar Mengenai Praktikum
Teori dasar mengenai Koagulasi darah hendaknya
dipelajari dan dikuasai oleh siswa/praktikan sebelum praktikum dimulai serta
membawa literatur. Hal ini diperlukan agar siswa memiliki pengetahuan dasar dan
memahami dasar konsep dari materi yang diparktikumkan.
5. Mengetahui
prosedur kerja pada praktikum koagulasi darah manusia
Prosedur kerja sudah dituangkan dalam penuntun
praktikum/LKS. Keterampilan dasar ini diperlukan agar pada saat pelaksanaan
praktikum siswa dapat melakukannya sesuai teori dan prosedur, dapat
meminimalisir terjadinya kesalahan prosedur.
6.
Mengetahui Alat Dan Bahan
Yang Akan Digunakan Dalam Praktikum
Alat dan bahan pada praktikum untuk memudahkan
mengingat nama-nama alat dan bahan tersebut baiknya diberikan label nama. Pada
praktikum koagulasi darah diberikan pelabelan pada alkohol apabila belum
tersedia label nama.
7.
Mengetahui
cara penggunaan alat dalam laboratorium
-
Keterampilan mengetahui penggunaan stopwacth,
bagaimana mematikan dan menghidupkan stopwatch yang nantinya akan digunakan
untuk menghitung waktu pembentukkan fibrin
-
Keterampilan
mengetahui bagaimana penggunaan Pen Lancet
Sebelum memulai praktikum siswa harus mengetahui bagaimana cara menggunakan Pen Lancets yang untuk mengambil sampel darah pada uji koagulasi darah.
Sebelum memulai praktikum siswa harus mengetahui bagaimana cara menggunakan Pen Lancets yang untuk mengambil sampel darah pada uji koagulasi darah.
10. Tetesan Darah diLetakkan Pada Object Glass.
8. Mengetahui cara mensterilkan atau mengkalibrasi
alat-alat dalam laboratorium
-
Keterampilan mensterilkan objek glass dengan menggunakan alkohol, agar tidak gores, rusak bahkan pecah saat
dibersihkan.
-
Keterampilan mensterilkan jarum franke/lancets
menggunakan alkohol.
Berdasarkan artikel yang telah dijabarkan diatas, penulis
ingin mendiskusikan beberapa pertanyaan bersama para pembaca, antara lain:
1.
Bagaimana jika seorang praktikan/siswa
tidak memiliki keterampilan dasar dalam praktikum pada tahap persiapan, apakah
praktikum yang dilakukan praktikan/siswa tersebut akan efektif?
2.
Seberapa pentingkah praktikan harus memiliki atau kemampuan
dasar sebelum melakukan praktikum?
3.
Menurut anda berdasarkan artikel diatas
terdapat beberapa poin mengenai keterampilan dasar sebelum praktikum
(persiapan), apakah semua point tersebut harus dikuasi dan dimiliki oleh
praktikan atau cukup dengan beberapa point saja? Jelaskan!
--------------------------------------------TERIMA
KASIH---------------------------------------------
Menanggapi pertanyaan nomor 2, tentang seberapa penting siswa harus memiliki kemampuan dasar. krn ini adalah kemampuan dasar maka siswa harus menguasai dgn sangat baik agar dapat melakukan keterampilan2 lainnya yang lebih sulit saat melakukan praktikum.
BalasHapusMenanggapi pertanyaan pertama Bagaimana jika seorang praktikan/siswa tidak memiliki keterampilan dasar dalam praktikum pada tahap persiapan, apakah praktikum yang dilakukan praktikan/siswa tersebut akan efektif? Tentu praktikum tidak akan berjalan efektif. Karena siswa tidak menguasai proses dan keterampilan. Hal ini dapat mengakibatkan pada kecelakaan lab.. Ada baik nya siswa harus diajar trlebih dahulu mengenai proses2 dan tahap2 yg sudah saudari jelaskan diatas, setelah memahami baru bawa siswa k lab agar meminimalisir kecelakaan..terimakasih
BalasHapusmenanggapi pertanyaan no 1, memrut saya keterampilan dasar dalam pratikum sangat diperlukan karena setiap apa yang akan dilaksankan memerlukan persiapan, kerena jika tidak adanya persiapan maka prtikum tidak akan berjalan efektif. jika tidak dikuasi keterampilan dasar pratikum akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat pratikum dan itu akan merugikan banyak pihak. sekian.
BalasHapusMenurut pendapat saya praktikan harus memilki kemampuan dasar agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan tujuan praktikum tercapai
BalasHapusMenanggapi soal no 3.
BalasHapusMenurut saya sebaiknya praktikan menguasai semua poin poin tersebut, agar proses praktikum dapat berjalan dengan baik dan lancar
Menanggapi pertanyaan ke dua yaitu Seberapa pentingkah praktikan harus memiliki atau kemampuan dasar sebelum melakukan praktikum? praktikan harus memiliki atau kemampuan dasar sebelum melakukan praktikum supaya dapat menerima konsep awal sebelum melakukan praktikum, dan memberikan informasi terhadap keselamat dalam laboratorium.
BalasHapusSalam
Agung Laksono
menanggapi pertanyaan no.3 Menurut saya ada baiknya jika praktikan menguasai semua poin poin dalam keterampilan dasar tersebut, agar pratikum berjalan dengan maksimal. terimakasih
BalasHapusMenanggapi pertanyaan no.2 Seberapa pentingkah praktikan harus memiliki atau kemampuan dasar sebelum melakukan praktikum?
BalasHapusMenurut saya sangat penting karena menjadi landasan dalam kegiatan praktikum dilaboratorium, kegiatan praktikum menjadi maksimal dan terarah, dan laboratorium pun memiliki kualitas yang baik,
menanggapi pertanyaan no.3 mengenai "Menurut anda berdasarkan artikel diatas terdapat beberapa poin mengenai keterampilan dasar sebelum praktikum (persiapan), apakah semua point tersebut harus dikuasi dan dimiliki oleh praktikan atau cukup dengan beberapa point saja? Jelaskan!"
BalasHapus-menurut saya, idealnya semua point keterampilan tsb dapat dikuasai dan dimiliki oleh siswa. namun menurut saya, ada yang cukup beberapa point penting saja pada keterampilan dasar sebelum praktikum yaitu siswa menggunakan perlengkapan keamanan, siswa harus mengenal alat dan bahan yang akan digunakan serta fungsinya masing masing dan siswa juga diharapkan menguasai konsep/materi yang akan dipraktikumkan.
terima kasih.
3. Menurut anda berdasarkan artikel diatas terdapat beberapa poin mengenai keterampilan dasar sebelum praktikum (persiapan), apakah semua point tersebut harus dikuasi dan dimiliki oleh praktikan atau cukup dengan beberapa point saja? Jelaskan!
BalasHapusagar praktikum dapat berjalan dengan baik maka semua point tersebut harus di kuasai apabila ada salah satu yang kurang maka bisa saja terjadi kecelakaan di dalam praktikum tersebut.
Assalamualaikum
BalasHapusBagaimana jika seorang praktikan/siswa tidak memiliki keterampilan dasar dalam praktikum pada tahap persiapan, apakah praktikum yang dilakukan praktikan/siswa tersebut akan efektif?
Dengan adanya tahap persiapan dalam pratikum bisa membantu siswa dalam melakukan pratikum dan adanya tahap persiapan bisa membuat prarikum berjalan dengan baik dan efektif
Menanggapi pertanyaan nomor 3. Menurut saya semua point tersebut sangat penting untuk dipahami praktikan. Ada banyak resiko yang mungkin terjadi bila praktikan kurang hati-hati dan belum memahami hal-hal tersebut. Terima kasih
BalasHapusMenanggapi pertanyaan no 3 tentang apakah semua point tersebut harus dikuasi dan dimiliki oleh praktikan atau cukup dengan beberapa point saja? Jelaskan! Menurut saya, ada baiknya jika semua point harus dikuasai dan dimiliki praktikan karna tugas menjadi seorang laboran adalah tugas yang memiliki resiko yang berat pula sehingga semua keterampilan harus dimiliki agar tujuan kegiatan praktikum dapat berjalan efektif dan efisien.
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan nmor 2, sangat penting karena jika tidak memiliki kemampuan dasar labor , praktikum tidak akan berjalan dengan baik dan efektif dan resiko kecelakaan dalam praktikum pun lebih besar.
BalasHapusMenurut anda berdasarkan artikel diatas terdapat beberapa poin mengenai keterampilan dasar sebelum praktikum (persiapan), apakah semua point tersebut harus dikuasi dan dimiliki oleh praktikan atau cukup dengan beberapa point saja? Jelaskan!
BalasHapusmaksud di buatnya persiapan praktikum itu kan baik, artinya jalankan sesuai rencana praktikum supaya berlangsungnya praktikum berjalan dengan baik.
Bagaimana jika seorang praktikan/siswa tidak memiliki keterampilan dasar dalam praktikum pada tahap persiapan, apakah praktikum yang dilakukan praktikan/siswa tersebut akan efektif? praktikum tidak akan berlangsung secara efektif, karena praktikan belum menguasai semua konsep untuk melaksanakan peraktikum. hal harus mendasari seorang praktikan dalam melaksanakan percobaan adalah kemampuan siswa mengenal alat- alat dan bahan-bahan, keterampilan menggunakan alat-alat labor dan serta menguasai teknik prosedur kerja tentang percobaan yang akan dilakukan. jika semua itu tidak dimiliki oleh seorang praktikan maka praktikum tidak berjalan secara efektif.praktikan akan lebih banyak bertanya kepada asdos, maka banyak waktu yang terbuang.selanjutnya pada tahap persiapan juga memperhatikan penggunaan septi dalam laboratorium seperti ,jas lab, kecamata dan masker yang mana pada keterampilan dasar ini juga membantu meminimalisir kecelakaan saat praktikum.
BalasHapus2. Seberapa pentingkah praktikan harus memiliki atau kemampuan dasar sebelum melakukan praktikum?
BalasHapusPersiapan merupakan langkah penting agar praktikum dapat dilaksanakan secara terarah, teratur, terjadwal dan dapat mencapai tujuan.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3 yaitu Menurut anda berdasarkan artikel diatas terdapat beberapa poin mengenai keterampilan dasar sebelum praktikum (persiapan), apakah semua point tersebut harus dikuasi dan dimiliki oleh praktikan atau cukup dengan beberapa point saja? Jelaskan!Setiap point keterampilan dasar tersebut tentu memiliki fungsi masing-masing jadi sebaiknya semua point diatas sudah seharusnya dimiliki oleh setiap siswa untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
BalasHapusmenanggapi pertanyaan No 2 Seberapa pentingkah praktikan harus memiliki atau kemampuan dasar sebelum melakukan praktikum?
BalasHapusmenurut saya sangat penting seorang praktikan harus memiliki kemampuan dasar, karena dengan adanya kemampuan dasar tersebut seorang Praktikan Bisa melaksanakan kegiatan Praktikum dengan baik